Hari ini 27 Juni 2013, buku #NikahAtauPutusinDia nyampe di
Perindagkop. Oleh Bp. Bambang disuruh antar ke lokasi pelatihan pada Ardo.
Sekitar jam 09.15 WIB kabar itu kutahu dari Bp. Bambang. Luar biasa!!! Aku senang sekali.
Ada pelajaran menarik yanag kudapatkan hari ini. Pada
pelatihan ini, aku punya empat orang teman sekelompok. Diantaranya Ardo, Winto,
Hendra dan Pak Samson. Ketika paket itu diserahkan Ardo, pak Samson langsung
melihatnya. Beliau bertanya banyak hal tentang kepenulisan dan tentang isi buku
ku. Oya, beliau ini gaptek. Tapi soal membaca beliau ini luar biasa hebatnya.
Beliau banyak membaca majalah dan buku-buku. Sehingga beliau tau banyak hal
tentang dunia tulis-menulis. Beliau berkeinginan menulis buku biografi namun
dengan genre yang berbeda dari yang pernah ditulis orang-orang.
Dari penjabaran beliau aku menangkap banyak hal. Menurutku
itu sangat membangun dan memotivasiku menulis. Hal ini terlihat dari responnya
terhadap bukuku. Beliau pernah membaca buku Felix Siauw yang Udah Putusin Aja.
Beliau juga sangat mengacungi jempol bagi mereka yang berani menikah tanpa
pacaran. Nah, ditengah penjabarannya Bp. Hendra menyanggah “Tapi kan sekarang
kalo nggak pacaran dah nggak zaman lagi. Bos!” begitu sanggahnya.
“Loh, itulah persepsi yang salah. Kebanyakan orang sekarang
malah menjadikan agama itu ngikut pada zaman. Padahal ya nggak boleh begitu.
Zaman itu harus mengikut pada agama. Karena agama ini mutlak kebenarannya.
Pemahaman yang begitu yang sekarang banya merusak bangsa ini.” jelasnya.
Bapak Hendra terdiam sembari terus melanjutkan anyamannya. Begitulah
obrolan mereka yg kusimak. Bapak Samson menyatakan walaupun dia awam tapi utk
soal menikah ia tdk lalaui dgn jalan pacaran. Saluut. Dia gaptek tp semua perkembangan
zaman skrg dia tahu dr membaca.
Oh, aku tdk mau ketinggalan. Aku tawarin Bpak Samson utk baca
Media Umat. Nah, krn gx bawa MU jadi aku minta alamat beliau. []