Abu Ishaw As-Ayabi'i
meriwayatkan, ketika Rasulullah SAW berhasil menaklukkan kota Makkah, maka
Ikrimah berkata: Aku tidak akan tinggal di tempat ini!" Setelah berkata
demikian, dia pun pergi berlayar dan memerintahkan supaya isterinya
membantunya. Akan tetapi isterinya berkata: "Hendak kemana kamu wahai
pemimpin pemuda Quraisy?" Apakah kamu akan pergi kesuatu tempat yang tidak
kamu ketahui?" Ikrimah pun melangkahkan kakinya tanpa sedikitpun
memperhatikan perkataan isterinya.
Ketika Rasulullah SAW
bersama para sahabat lainnya telah berhasil menaklukkan kota Makkah, maka
kepada Rasulullah isteri Ikrimah berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya
Ikrimah telah melarikan diri ke negeri Yaman karena ia takut kalau-kalau kamu
akan membunuhnya. Justeru itu aku memohon kepadamu supaya engkau berkenan
menjamin keselamatannya."
Rasulullah SAW
menjawab: "Dia akan berada dalam keadaan aman!" Mendengar jawapan
itu, maka isteri Ikrimah memohon diri dan pergi untuk mencari suaminya.
Akhirnya dia berhasil menemukannya di tepi pantai yang berada di Tihamah.
Ketika Ikrimah menaiki kapal, maka orang yang mengemudikan kapal tersebut
berkata kepadanya: "Wahai Ikrimah, ikhlaskanlah saja!"
Ikrimah bertanya:
"Apakah yang harus aku ikhlaskan?"
"Ikhlaskanlah
bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan akuilah bahwa Muhammad adalah utusan
Allah!" Kata pengemudi kapal itu. Ikrimah menjawab:
"Tidak, jesteru aku melarikan diri adalah karena ucapan itu."
Selepas itu datanglah
isterinya dan berkata: "Wahai Ikrimah putera bapa saudaraku, aku datang
menemuimu membawa pesan dari orang yang paling utama, dari manusia yang paling
mulia dan manusia yang paling baik. Aku memohon supaya engkau jangan
menghancurkan dirimu sendiri. Aku telah memohonkan jaminan keselamatan untukmu
kepada Rasulullah SAW."
Kepada isterinya
Ikrimah bertanya: "Benarkah apa yang telah engkau lakukan itu?"
Isterinya menjawab:
"Benar, aku telah berbicara dengan baginda dan baginda pun akan memberikan
jaminan keselamatan atas dirimu." Begitu saja mendengar berita gembira
dari isterinya itu, pada malam harinya Ikrimah bermaksud untuk melakukan persetubuhan
dengan isterinya, akan tetapi isterinya menolaknya sambil berkata: "Engkau
orang kafir, sedangkan aku orang Muslim."
Kepada isterinya
Ikrimah berkata: "Penolakan kamu itu adalah merupakan suatu masalah besar
bagi diriku."
Tidak lama selepas
Ikrimah bertemu dengan isterinya itu, mereka pun pulang kembali, setelah
mendengar berita bahwa Ikrimah sudah pulang, maka Rasulullah SAW segera ingin
menemuinya. Karena rasa kegembiraan yang tidak terkira, sehingga membuatkan
Rasulullah SAW terlupa memakai serbannya.
Setelah bertemu dengan
Ikrimah, baginda pun duduk. Ketika itu Ikrimah berserta dengan isterinya berada
di hadapan Rasulullah SAW Ikrimah lalu berkata: "Sesungguhnya aku bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
utusan Allah." Mendengar ucapan Ikrimah itu, Rasulullah SAW sangat merasa
gembira, selanjutnya Ikrimah kembali berkata: "Wahai Rasulullah,
ajarkanlah sesuatu yang baik yang harus aku ucapkan."
Rasulullah SAW
menjawab: "Ucapkanlah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah
dan Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya.
Ikrimah kembali
bertanya: "Selepas itu apa lagi?" Rasulullah menjawab:
"Ucapkanlah sekali lagi, aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan
melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah
hamba-Nya dan Rasul-Nya." Ikrimah pun mengucapkan apa yang dianjurkan oleh
Rasulullah SAW selepas itu baginda bersabda: "Jika
sekiranya pada hari ini kamu meminta kepadaku sesuatu sebagaimana yang telah
aku berikan kepada orang lain, niscaya aku akan
mengabulkannya."
Ikrimah berkata:
"Aku memohon kepadamu ya Rasulullah, supaya engkau berkenan memohonkan
ampunan untukku kepada Allah atas setiap permusuhan yang pernah
aku lakukan terhadap dirimu, setiap perjalanan yang aku lalui untuk
menyerangmu, setiap yang aku gunakan untuk melawanmu dan setiap
perkataan kotor yang aku katakan di hadapan atau di belakangmu."
Maka Rasulullah SAW pun
berdoa: "Ya Allah, ampunilah dosanya atas setiap permusuhan yang pernah
dilakukannya untuk bermusuh denganku, setiap langkah perjalanan yang dilaluinya
untuk menyerangku yang tujuannya untuk memadamkan cahaya-Mu dan ampunilah
dosanya atas segala sesuatu yang pernah dilakukannya baik secara langsung
berhadapan denganku mahupun tidak."
Mendengar doa yang
dimohon oleh Rasulullah SAW itu, alangkah senangnya hati Ikrimah, maka ketika
itu juga ia berkata: "Ya Rasulullah! Aku bersumpah demi Allah, aku tidak
akan membiarkan satu dinar pun biaya yang pernah aku gunakan untuk melawan
agama Allah, melainkan akan aku ganti berlipat ganda demi membela agama-Nya.
Begitu juga setiap perjuangan yang dahulu aku lakukan untuk melawan agama
Allah, akan aku ganti dengan perjuangan yang berlipat ganda demi membela
agama-Nya, aku akan ikut berperang dan berjuang sampai ke titisan darah yang
terakhir."
Demikianlah keadaan
Ikrimah, setelah ia memeluk Islam, ia sentiasa ikut dalam peperangan hingga
akhirnya ia terbunuh sebagai syahid. Semoga Allah berkenan melimpahkan kurnia
dan rahmat-Nya kepada Ikrimah. Dalam riwayat yang lain pula diceritakan, bahwa
ketika terjadinya Perang Yarmuk, Ikrimah juga ikut serta berperang sebagai
pasukan perang yang berjalan kaki, pada waktu itu Khalid bin Walid mengatakan:
"Jangan kamu lakukan hal itu, karena bahaya yang akan menimpamu adalah
lebih besar!" Ikrimah menjawab: "Karena kamu wahai Khalid telah
terlebih dahulu ikut berperang bersama Rasalullah SAW, maka biarlah hal ini aku
lakukan!"
Ikrimah tetap
meneruskan niatnya itu, hingga akhirnya ia gugur di medan perang. Pada waktu
Ikrimah gugur, ternyata di tubuhnya terdapat lebih kurang tujuh puluh luka
bekas tikaman pedang, tombak dan anak panah. Abdullah bin Mas'ud pula berkata:
Di antara orang-orang yang termasuk dalam barisan Perang Yarmuk adalah Haris
bin Hisyam, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amar. Di saat-saat kematian
mereka, ada seorang sahabat yang memberinya air minum, akan tetapi mereka
menolaknya. Setiap kali air itu akan diberikan kepada salah seorang dari mereka
yang bertiga orang itu, maka masing-masing mereka berkata: "Berikan saja
air itu kepada sahabat di sebelahku." Demikianlah keadaan mereka
seterusnya, sehingga akhirnya mereka bertiga menghembuskan nafas yang terakhir
dalam keadaan belum sempat meminum air itu.
Dalam riwayat yang lain
pula ditambahkan: "Sebenarnya Ikrimah bermaksud untuk meminum air
tersebut, akan tetapi pada waktu ia akan meminumnya, ia melihat ke arah Suhail
dan Suhail pun melihat ke arahnya pula, maka Ikrimah berkata: "Berikanlah
saja air minum ini kepadanya, barangkali ia lebih memerlukannya
daripadaku." Suhail pula melihat kepada Haris, begitu juga Haris melihat
kepadanya. Akhirnya Suhail berkata: "Berikanlah air minum ini kepada siapa
saja, barangkali sahabat-sahabatku itu lebih memerlukannya daripadaku."
Begitulah keadaan mereka, sehingga air tersebut tidak seorangpun di antara
mereka yang dapat meminumnya, sehingga mati syahid semuanya. Semoga Allah
melimpahkan kurnia dan rahmat-Nya kepada mereka bertiga. Aamiin."