Minggu, 03 November 2013

Sulit kubedakan antara Ego dan Cintaku

Sejak 050113, rasa itu kupendam dalam. Aku tak berani lagi melabuhkannya pd siapapun. Aku takut menodai sucinya rasaku (lagi) seperti dulu. Aku takut pd Rabb-ku...Denganmu, entaahlaah kenapa ia bisa berlabuh.

Satu hal, mungkin caraku salah menegurmu. Tak seharusnya uring-uringan. Tak melampiaskan kekesalanku, walau memang aku kesal kau selalu turut campuri langkahku. Aku tak merasa kau mendukungku, tapi membatasi ruang gerakku. Kau memintaku melakukan hal-hal yang kau sukai, tp kau lupa 'kau tak pernah tanyakan apakah aku nyaman dg apa yg kau suka'. Walau, kadang aku berpikir itu caramu menuntunku. Mgkn itu wujud sayang dan perhatianmu. Tapi, sekali aku ingin jujur sebenarnya aku tak bisa menepis egoku jika aku sudah tersinggung. Aku ini begitu labil dan sensitif, hingga sedikit saja kata yg menyinggungku, aku mudah sakit hati. Dan utk menyembunyikan rasa sakit itu aku berusaha mengedepankan ego. Aku tau caraku ini konyol dan tak benar sama sekali. Tp, kau malah menuduhku menginjakmu jika lemah lembutmu justru kubalas dgn sikap kerasku. Padahal, taukah kau? Karang yang kokoh hanya mampu diluluhlantahkan oleh lembutnya air. Bukan berarti air ingin menghabisi (menginjak) batu karang, tapi agar serpihan karang itu menambah indahnya hamparan laut.

Aku tak memintamu memahamiku dgn caraku yg salah. Sungguh aku ingin kau meluruskannya dgn kelembutan dan kesabaranmu. Bersabarlah mencintaiku, bersabarlah menuntut kerasnya hatiku. Tapi, jika bersabar tak mampu kau lakukan, maka pilihan ada ditanganmu. Tetap bersamaku atau tinggalkan aku. Mungkin, naluri seorang ibu itu benar adanya, kelak aku bukanlah orang yg layak mengisi rangkaian episode di hidupmu. Jika meninggalkanku adalah pilihanmu, lakukanlah! Jangan pedulikan aku, jgn prnh sesali prnh mengenalku. Krn mengenalku, mengajarkan arti kesabaran dlm mencintai. Mengenalku, kau mengerti bahwa kau keliru menilai kebaikan itu hanya dr covernya. Kau telah mengenalku bukan??? Aku tak semulia yg dikira, sehingga aku tak pantas dicintai. Hanya orang-orang yg luar biasa SABAR bisa menghadapiku. Aku yakin, di dunia ini masih ada orang2 yg disediakan Allah untukku, menerima kekurangan dan kelemahanku. Orang yang mengajarkan dan menyentuh hatiku dgn bimbingan titah Allah. Pasti adaaa...meskipun mgkin kau bukanlah orang itu.

Setidaknya, aku percaya satu hal, jika benar kau tulus mencintaiku, kau akan datang menemuiku. Jika kedatanganmu belum terlambat, kau akan menemuiku tersenyum menyambutmu. Tapi, jika kau terlambat, kau tak menemuiku ada lagi. Ada dua kemungkinan, aku telah dimilikinya yg luar biasa SABAR atau......aku telaah tiada utk selamanya.

Jika, kemungkinan kedua yg terjadi aku ingin berpesan padamu, "Terima kasih sayang atas cintamu selama ini.. Terima kasih telah mencintaiku dan menjagaku".

Maafkan aku. Maaf dari langit. Jangan pernah lupakan aku, jadikanlah aku bagian dari rangkaian hari dicacatan hatimu.

Khanza