Minggu, 30 Juni 2013

Based On DIKLAT

Hari ini 27 Juni 2013, buku #NikahAtauPutusinDia nyampe di Perindagkop. Oleh Bp. Bambang disuruh antar ke lokasi pelatihan pada Ardo. Sekitar jam 09.15 WIB kabar itu kutahu dari Bp. Bambang.  Luar biasa!!! Aku senang sekali.

Ada pelajaran menarik yanag kudapatkan hari ini. Pada pelatihan ini, aku punya empat orang teman sekelompok. Diantaranya Ardo, Winto, Hendra dan Pak Samson. Ketika paket itu diserahkan Ardo, pak Samson langsung melihatnya. Beliau bertanya banyak hal tentang kepenulisan dan tentang isi buku ku. Oya, beliau ini gaptek. Tapi soal membaca beliau ini luar biasa hebatnya. Beliau banyak membaca majalah dan buku-buku. Sehingga beliau tau banyak hal tentang dunia tulis-menulis. Beliau berkeinginan menulis buku biografi namun dengan genre yang berbeda dari yang pernah ditulis orang-orang.

Dari penjabaran beliau aku menangkap banyak hal. Menurutku itu sangat membangun dan memotivasiku menulis. Hal ini terlihat dari responnya terhadap bukuku. Beliau pernah membaca buku Felix Siauw yang Udah Putusin Aja. Beliau juga sangat mengacungi jempol bagi mereka yang berani menikah tanpa pacaran. Nah, ditengah penjabarannya Bp. Hendra menyanggah “Tapi kan sekarang kalo nggak pacaran dah nggak zaman lagi. Bos!” begitu sanggahnya.

“Loh, itulah persepsi yang salah. Kebanyakan orang sekarang malah menjadikan agama itu ngikut pada zaman. Padahal ya nggak boleh begitu. Zaman itu harus mengikut pada agama. Karena agama ini mutlak kebenarannya. Pemahaman yang begitu yang sekarang banya merusak bangsa ini.” jelasnya.

Bapak Hendra terdiam sembari terus melanjutkan anyamannya. Begitulah obrolan mereka yg kusimak. Bapak Samson menyatakan walaupun dia awam tapi utk soal menikah ia tdk lalaui dgn jalan pacaran. Saluut. Dia gaptek tp semua perkembangan zaman skrg dia tahu dr membaca.


Oh, aku tdk mau ketinggalan. Aku tawarin Bpak Samson utk baca Media Umat. Nah, krn gx bawa MU jadi aku minta alamat beliau. []

Senin, 10 Juni 2013

Oya, Aku Lupa...

Hmm....
Aku lupa semua itu terjadi di hari apa. Intinya hari itu semua masalah tercampuraduk jadi satu. Nah, aku ceritain yah satu-satu. Hari itu, ada dua orang ikhwan aneh. Mereka diam2 memperhatikan gerak gerikku di FB. Itu pengakuannya. Mereka gx suka aku ini terlalu jutek, balas singkat, dan gx peduli dengan kritik. Hellow, bukannya aku gx peduli dg kritik tapi aku sangat terbuka dengan kritik asal caranya dlm menyampaikan tepat. Aku hanya tak mau menyibukkan diri dg hal2 yg tak penting. Aku punya kesibukan tersendiri, jd gx mgkn dunk di FB kudu balas sampe 1 paragraf. Intinya kedua ikhwan itu gx terima dg sikapku dan blg aku ini sombong. Beuuh, sombong itu krn gx mau taat sama hukum Allah. Mau aku jutek atau gx nanggapi kalian itu prinsipku. Jd jgn usik hidupku klo aku gx mengganggu kalian.
Catatan ini utk dua ikhwan BADUNG alias ITONG (ikhwan sepotong) yg udah ku blokir. Mr. U dan Mr. Iw kalian itu udah msuk dlm blacklist. Aku gx kenal kalian dan gx penting jg bagiku utk tau siapa kalian. Ketika kalian tak suka dgn prinsipku, silahkan GET OUT. Kejam? Mnrutmu yg gx paham interaksi.

Nah, itu mslh pertama. Yg kedua, aku bermasalah dg seorang sista Ri2. Bukan mslh yg serius tp sdkit mengganggu konsentrasiku. Cuma salah paham. Tp aku sempat menggertaknya. Mslhnya ia berulah saat aku jg lg kasus dg dua ikhwan badung tadi. Mslhnya, sista ini memperumit mslh. Udah tau klo semuanya baik2 ajah. Perasaan aku udh jelasin klo aku dan AND udah akur dan kesimpulannya memutuskan interaksi dg catatan gx keluar dr Mabda. Udah clear. Tp entah gimana sista ini menangkap ucapanku, ia malah inbox AND blg klo aku keluar dr Mabda. Heuuh...aku sih gx peduli respon AND apa. Tp yg aku paling gx habis pikir, tentunya inbox itu menimbulkan persepsi yg salah bagi AND. Udahlah, aku gx mau bahas masalah ini lebih jauh. Aku tempatkan diriku sbg orang yg bersalah saja agar aku gx merasa beban. Aku sudah minta maaf. Tp sista ri2 CUEK dan MENDIAMKANKU. Udah inbox, udh sms tp tetap dicuekin.

Buat sista, kk tau gx?
Diam bukan solusi. Diammu menyakitiku. Klo emg gx ada maaf ya bilang ajah. Toh sepenuhnya bukan salahku. Kk jg harus sadar marahku ya karena ulahmu. Ku tahu apa yg kk lakukan utk kebaikanku, tp katamu udah capek mengurusiku sehingga kalian jalan berdua saja kan?
Hmm...makanya aku putuskan utk enyah dr kalian. Agar kalian tenang tanpaku. Aku hanya butuh kejelasan dan penjelasan. Jgn diamkan aku. Jawab pertanyaanku. Bukankah muslim itu gx boleh tak bertegur sapa selama 3 hari?

Oya, aku lupa. Aku mencintaimu karena Allah sista. Sayaaang kamu, sungguh sayaaang.
Selebar apapun masalah yg terbentang di depan kita, tak terbersit benci dlm hatiku utkmu. Karena kau adalah saudara seakidahku.

Yaa, klo kk gx mau maafin itu jg pilihanmu. Yg jelas aku udh mnta maaf.

Senin, 03 Juni 2013

“PERUBAHAN BESAR DUNIA MENUJU KHILAFAH”


MUKTAMAR KHILAFAH 2013
“PERUBAHAN BESAR DUNIA MENUJU KHILAFAH”

Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan syariat Islam dan mengemban dakwah ke segenap penjuru dunia. Selama lebih dari 1300 tahun, khilafah telah berhasil menaungi dunia Islam, menyatukan umat Islam seluruh dunia dan menerapkan syariah Islam secara kaffah. Dengan itu, Islam sebagai rahmat benar-benar dapat diwujudkan. Will Durant, dalam The Story of Civilization, vol. XIII, menulis: Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapa pun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan tersebar luas, hingga berbagai ilmu, sastera, filsafat dan seni mengalami kemajuan luar biasa, yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad.

Syariah dan khilafah bagaikan dua sisi dari sekeping mata uang. Tepat sekali ketika Imam Ghazali dalam kitab al-Iqtishâd fi al-I’tiqâd menggambarkan eratnya hubungan antara syariah dan khilafah dengan menyatakan ”al-dîn uss wa al-shulthâ hâris – agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaga”. ”Wa mâ lâ ussa lahu fa mahdûm wa mâ lâ hârisa lahu fa dhâ’i’ – apa saja yang tidak ada pondasinya akan roboh dan apa saja yang tidak ada penjaganya akan hilang”

Tapi sayang sekali, payung dunia Islam itu kini telah tiada. Pada 1924, Musthafa Kemas Pasha keturunan Yahudi dengan dukungan Inggris, secara resmi meng-abolish (menghapuskan) Khilafah Islamiyyah yang berpusat di Turki. Akibatnya, umat Islam hidup bagaikan anak ayam kehilangan induk, tak punya rumah pula. Maka, berbagai persoalan, penindasan, penjajahan dan penistaan umat terus berlangsung hingga saat ini. Maka, tepat sekali ketika para ulama menyebut hancurnya khilafah sebagai ummul jarâim (induk dari segala kejahatan).

Menyadari arti pentingnya khilafah dan betapa vitalnya bagi izzul Islam wal muslimin, umat Islam tidak pernah tinggal diam. Sejak keruntuhannya, umat Islam terus berjuang keras untuk menegakkan kembali khilafah Islam hingga sekarang.

Di sepanjang bulan Mei – Juni 2013, bertepatan dengan bulan Jumadil Akhir – Rajab 1434 H, Hizbut Tahrir Indonesia akan menyelenggarakan Muktamar Khilafah (MK) di 31 kota di seluruh Indonesia. Puncaknya pada 2 Juni di Gelora Bung Karno, Jakarta yang inshya Allah akan diikuti sekitar 100 ribu peserta. Acara ini diselenggarakan sebagai medium untuk mengokohkan visi dan misi perjuangan umat untuk tegaknya kembali kehidupan Islam.

Visi dan misi ini penting untuk terus ditegaskan dan dikokohkan terlebih di tengah arus perubahan besar yang tengah terjadi di berbagai belahan dunia. Lihatlah apa yang tengah terjadi di Timur Tengah, juga di kawasan Asia Tengah, Asia Selatan, juga Eropa dan Amerika Serikat (AS). Tema Perubahan Besar dunia Menuju Khilafah itu diambil, untuk mengingatkan bahwa perubahan sesungguhnya adalah sebuah keniscayaan. Akan tetapi, perubahan tanpa arah yang benar tidak akan memberi manfaat, seperti yang selama ini terjadi, termasuk di negeri ini.

Melalui muktamar itu, HTI ingin menunjukkan arah perubahan yang semestinya adalah menuju tegaknya Khilafah. Pesan utama yang ingin disampaikan adalah bahwa umat harus turut serta dan semestinya menjadi motor penggerak utama perubahan politik dimanapun ia berada, termasuk di negeri ini. Perubahan memuju tegaknya khilafah.

Hanya ingin Dia (Allah)

Kadang, kita sering berharap seseorang yang qt cinta bisa qt miliki sepenuhnya. Namun kita lupa, bahwa ketika ikatan itu belum halal, tak layak qt berharap sejauh itu. Sedangkan orang yang telah "halal" menjadi milik qt pun terkadang qt gx layak menjadikannya hanya milik qt seorang. Sebab, suami qt itu adalah milik Allah dan masih ada hak atas akhwat lain memilikinya.

Pemikiran semacam itu terkadang memaksa seorang akhwat, khususnya aku sndiri utk hanya mencintai Allah saja.  Suamiku kelak hanyalah hadiah terindah yang Allah berikan. Allah memberikannya untuk penjagaanku, perlindunganku, pemenuhan kebutuhanku, bahkan menjaga kehormatanku dan kemuliaanku.  Sebelum dipertemukan, tak berani berharap dan bermimpi.

Hmm...udaaah, segitu doank ceritanyah. Besok2 disambung lagi. Moga jadi inspirasi bagi yang baca.

Muktamar Khilafah 2013


Muktamar Khilafah, Perubahan Hakiki Perubahan Menuju Al Haq

Mediaumat.com- Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto menegaskan perubahan tanpa arah yang benar tidak akan pernah melahirkan kebaikan yang hakiki. “Kita ingin menegaskan perubahan yang mengantarkan kepada yang hakiki adalah perubahan kepada al haq, perubahan kepada Islam, perubahan kepada syariah dan khilafah!” pekiknya dalam pembukaan Muktamar Khilafah , Ahad (2/6) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Mendengar itu, puluhan ribu peserta muktamar pun berteriak: “Khilafah, khilafah, khilafah!”

Ketika suasana kembali hening, Ismail kembali berkata: “Kita ingin menegaskan yang ada di tempat ini, yang juga di luar sana menginginkan tegaknya khilafah!”

Lagi-lagi peserta berteriak: “Nahnu turid khilafah Islamiyah! (kami menginginkan khilafah Islam).”

Ismail pun menegaskan, Muktamar di Jakarta ini merupakan acara puncak yang diselenggarakan di 31 kota besar di Indonesia yang dimulai sejak 5 Mei lalu.

Ia pun menyebutkan arti penting penyelenggaraan perhelatan ini. “Muktamar Khilafah diselenggarakan sebagai medium visi dan misi, penting untuk terus ditegaskan, dikokohkan, digelorakan, terlebih di tengah arus besar perubahan dunia.”[] Joy

Nyata, Dampak Dakwah di Indonesia pada Dunia

Mediaumat.com- Di hadapan seratus ribu peserta Muktamar Khilafah, pembicara tamu dari Belanda Okay Pala menyatakan perjuangan menegakkan khilafah di Indonesia beresonansi ke seluruh dunia.

“Pada saat ini, kita hidup di sebuah desa global. Setiap tindakan yang Anda lakukan di sini akan beresonansi ke seluruh dunia. Jutaan orang yang menyeru bagi dibentuknya Khilafah yang dijanjikan di Indonesia akan keras terdengar oleh umat Islam,” ungkapnya Ahad (2/6) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ia menegaskan seruan kaum Muslimin di Indonesia terdengar keras . “Ketahuilah, bahwa suara Anda, kerja keras dan dedikasi anda untuk dakwah yang mulia ini adalah seperti hujan yang diberkati setelah masa kekeringan yang parah, hal ini akan menjadikan muda kembali seruan yang mulia ini, akan memberikan motivasi dan kepercayaan diri bagi umat di sisi lain dunia untuk bekerja lebih khusus bagi ditegakannya kembali Dien Allah SWT,” tegasnya.

Ia pun berdoa: “Semoga Allah SWT mencerahkan pandangan kita dan membimbing kita dalam setiap langkah yang kita buat, Dia adalah sebaik-baiknya Pelindung dan sebaik-baiknya Penolong. Semoga Allah Swt menerima amal perbuatan kita dan menganugerahkan Kemenangan kepada kita di dunia dan di akhirat.”[] Joy

Dalam Muktamar Khilafah, Hizbut Tahrir Seru Panglima Militer Dukung Penegakkan Khilafah

Mediaumat.com- Hizbut Tahrir menyeru para panglima militer negeri-negeri kaum Muslimin untuk menegakkan Khilafah. “Para panglima militer di negeri kaum Muslimin mari berjuang bersama Hizbut Tahrir menuju Khilafah Islamiyah!” pekik Direktur Kantor Media Pusat (CMO) Hizbut Tahrir Otsman Bakhash dengan menggunakan bahasa Arab saat memberikan sambutan Muktamar Khilafah , Ahad (2/6) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Syeikh yang menggunakan gamis putih dan bersyal hitam bertuliskan dua kalimat syahadat tersebut menyatakan demikian karena memang sudah saatnya militer bergerak mendukung perubahan yang terjadi.

“Umat Islam hari ini bangkit melawan kezaliman yang terjadi di negeri mereka. Mereka telah berjuang untuk kembali menegakkan pemerintahan Islam, mereka menginginkan tegaknya khilafah Islam!” tegasnya.

Ia pun mengutip hasil penelitian peneliti dari Inggris. “Beberapa tahun ke belakang, Hizbut Tahrir idenya dicemoohkan namun kali ini idenya diterima di mana-mana!” ungkapnya mengutip kesimpulan Zayno Baran dalam penelitiannya tentang Hizbut Tahrir.

Di akhir pidatonya, ia pun mengucapkan yel berbahasa Indonesia: “Saatnya dunia menuju khilafah!”

Kontan puluhan ribu peserta yang mendengar memekik takbir.[]