Senin, 03 Juni 2013

“PERUBAHAN BESAR DUNIA MENUJU KHILAFAH”


MUKTAMAR KHILAFAH 2013
“PERUBAHAN BESAR DUNIA MENUJU KHILAFAH”

Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan syariat Islam dan mengemban dakwah ke segenap penjuru dunia. Selama lebih dari 1300 tahun, khilafah telah berhasil menaungi dunia Islam, menyatukan umat Islam seluruh dunia dan menerapkan syariah Islam secara kaffah. Dengan itu, Islam sebagai rahmat benar-benar dapat diwujudkan. Will Durant, dalam The Story of Civilization, vol. XIII, menulis: Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapa pun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan tersebar luas, hingga berbagai ilmu, sastera, filsafat dan seni mengalami kemajuan luar biasa, yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad.

Syariah dan khilafah bagaikan dua sisi dari sekeping mata uang. Tepat sekali ketika Imam Ghazali dalam kitab al-Iqtishâd fi al-I’tiqâd menggambarkan eratnya hubungan antara syariah dan khilafah dengan menyatakan ”al-dîn uss wa al-shulthâ hâris – agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaga”. ”Wa mâ lâ ussa lahu fa mahdûm wa mâ lâ hârisa lahu fa dhâ’i’ – apa saja yang tidak ada pondasinya akan roboh dan apa saja yang tidak ada penjaganya akan hilang”

Tapi sayang sekali, payung dunia Islam itu kini telah tiada. Pada 1924, Musthafa Kemas Pasha keturunan Yahudi dengan dukungan Inggris, secara resmi meng-abolish (menghapuskan) Khilafah Islamiyyah yang berpusat di Turki. Akibatnya, umat Islam hidup bagaikan anak ayam kehilangan induk, tak punya rumah pula. Maka, berbagai persoalan, penindasan, penjajahan dan penistaan umat terus berlangsung hingga saat ini. Maka, tepat sekali ketika para ulama menyebut hancurnya khilafah sebagai ummul jarâim (induk dari segala kejahatan).

Menyadari arti pentingnya khilafah dan betapa vitalnya bagi izzul Islam wal muslimin, umat Islam tidak pernah tinggal diam. Sejak keruntuhannya, umat Islam terus berjuang keras untuk menegakkan kembali khilafah Islam hingga sekarang.

Di sepanjang bulan Mei – Juni 2013, bertepatan dengan bulan Jumadil Akhir – Rajab 1434 H, Hizbut Tahrir Indonesia akan menyelenggarakan Muktamar Khilafah (MK) di 31 kota di seluruh Indonesia. Puncaknya pada 2 Juni di Gelora Bung Karno, Jakarta yang inshya Allah akan diikuti sekitar 100 ribu peserta. Acara ini diselenggarakan sebagai medium untuk mengokohkan visi dan misi perjuangan umat untuk tegaknya kembali kehidupan Islam.

Visi dan misi ini penting untuk terus ditegaskan dan dikokohkan terlebih di tengah arus perubahan besar yang tengah terjadi di berbagai belahan dunia. Lihatlah apa yang tengah terjadi di Timur Tengah, juga di kawasan Asia Tengah, Asia Selatan, juga Eropa dan Amerika Serikat (AS). Tema Perubahan Besar dunia Menuju Khilafah itu diambil, untuk mengingatkan bahwa perubahan sesungguhnya adalah sebuah keniscayaan. Akan tetapi, perubahan tanpa arah yang benar tidak akan memberi manfaat, seperti yang selama ini terjadi, termasuk di negeri ini.

Melalui muktamar itu, HTI ingin menunjukkan arah perubahan yang semestinya adalah menuju tegaknya Khilafah. Pesan utama yang ingin disampaikan adalah bahwa umat harus turut serta dan semestinya menjadi motor penggerak utama perubahan politik dimanapun ia berada, termasuk di negeri ini. Perubahan memuju tegaknya khilafah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar