Senin, 12 Agustus 2013

Pilihan-Mu Terbaik

Aku bukan bidadari pemilik jagatraya
Pun bukan permaisuri  yang bertahta di singgasana
Hatiku  tak selembut sutra
Lisanku tak memukau yang meghipnotismu

Aku tak semulia Khadijah binti Khuwailid
Tak setaat Fatimah az-Zahra binti Muhammad SAW           
Tak secerdas Aisyah binti Abu Bakar atau
Tak setegar Sumayyah binti Khayyat,
Ku hanya berusaha mengikuti  jejak mereka

Kala langit berwarna tembikar, keras dan kusam
Sang Khaliq kerap melukis harap dalam bayangku
Sesosok yang telah dijanjikan-Nya
Entah siapa dia, aku tak tahu dan tak akan mau tahu
Sampai dipertemukan di mitsaqon ghaliza

Dan kini ku impikan pada rasa yang padat
Bukan sebuah pelarian atau hujatan
Tapi merajut mimpi baru
Untuk sebuah mahligai yang diridhoi-Nya

Ku tak menggenggam setitik dendam pun
Padamu yang mengabaikan harapku
Berlabuhlah dihati yang kau terpaut akannya
Sebab mungkin bahagiamu adalah senyumnya

Aku…
Sampai kapanpun tak akan memikirkannya
Dia juga tak perlu memikirkanku
Tapi kau…sosokmu
Tak jengahkah menghantui malam-malamku?
Tak puaskah telah menyibak tabir hidupku?
Enyahlah…bungkam kisah kita

Dia…
Ya, sosoknya yang berkelebat di benakku
Dia yang akan coba menata pelangi hatiku
Menuturkan bahasa cinta
Tak dengan hardikan
Pun makian nan meluluhlantahkan harap
Ia hadir dengan kata “Ijab qabul!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar