Jumat, 09 Mei 2014

Aku Malu...Jika....

Detik ini tak akan pernah berhenti. Ia akan terus bergulir seiring dengan perintah sang penciptannya. Namun, manusia selalu merenung, apa yang akan ia isi untuk kehidupan ini?

Kadang, batinku meronta akan dunia yang kian pengap. Kadang teriakanku ingin kupecah tumpahkan agar dunia tahu betapa bejatnya moral manusia tanpa aturan-Nya.

Ya, jika semua diam, siapa yang akan menyuarakan kebenenaran? Jika semua orang saling dorong dan melemparkan kewajiban pada orang lain, mau sampai kapan?

Sementara, tangan-tangan para penjajah dunia. Lisan-lisan para pemburu kenikmatan dunia gencar memberangus tiap derap langkah yang coba lepaskan dunia dari cengkraman ganasnya.

Kawan, bagaimana aku bisa duduk bersila, bagaimana aku bisa tertawa riang? Tidaklah berarti penyesalan di hari esok. Bahkan saat kita ditanya, "Apa yang telah kalian (kaum muslimin) lakukan saat hamba-hambaku di Suriah, Palestina, Rohingya, menjerit meminta pertolongan pada kalian?" Apa yang akan kita jawab?

Kawan, cukuplah sudah sandiwara demokrasi itu sebagai bukti agar kita berhenti menjadi bagiannya. Tidakkah kita malu pada Allah dan Rasulullah?

Sungguh, aku malu...jika jalan perjuanganku tak ubahnya hanya makin menancapkan penjajahan ide-ide kufur di bumi Allah.

Ya, walau hanya sedikit saja yang ku sampaikan, walau dengan sedikit saja lisanku ini menyuarakan. Tapi, setidaknya aku bangga menjadi muslim kaaffah yang berjuang untuk tegaknya syariah dan khilafah....

Allahu a'lam bishawab :)

:: Sidikalang, 09 Mei 2014
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar